Translate

Monday, May 21, 2018

RUKUN IMAN


RUKUN IMAN
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله المنفرد بالإيجاد. والصلاة والسلام على سيدنا محمد أفضل العباد. وعلى آله وأصحابه أولى البهجة و الرشاد. وبعد

Rukun Iman telah terangkum dalam jawaban Rasulullah dalam sebuah hadist ketika ditanyakan oleh malaikat Jibril:
فأخبرني عن الإيمان قال أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر وتؤمن بالقدر خيره وشره
Maka khabarkan padaku tentang iman, Rasulullah berkata: bahwa kamu beriman kepada Allah dan malaikatNya, segala kitabNya, dan RasulNya dan hari akhirat serta kamu beriman dengan qadar baik dan buruk.(H.R. Imam Muslim)
Pengertian iman secara harfiah adalah tasdiq(membenarkan). Sedangkan makna iman pada istilah syara` adalah tashdiq bil qalbi/membenarkan dengan hati seluruh hal yang diketahui berasal dari agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW.
1.      Beriman kepada Allah.
Seseorang untuk menjadi mukmin terlebih dulu mengenal Allah SWT sebagai tuhan yang ia sembah dengan cara mengenal sifat yang wajib, sifat mustahil dan sifat yang jaiz terhadap Allah SWT.
Para ulama’ Ahl al-Sunnah Wa al-Jama`ah sebenarnya tidak membataskan sifat-sifat kesempurnaan Allah hanya kepada 20 sifat saja. Bahkan setiap sifat kesempurnaan yang layak bagi keagungan Allah, sudah pasti Allah wajib memiliki sekian sifat tersebut, sehingga sifat-sifat kamalat (kesempurnaan dan keagungan) Allah itu sebenarnya tidak terbatas pada sembilan puluh sembilan saja.
1.      Sifat yang wajib ada 20
1.      Wujud artinya ada Allah lawannya Allat tiada mustahil Allah `adam (tiada)
2.      Qidam artinya tiada permulaan mustahi
3.      Baqa` artinya tiada penghabisan
4.      Mukalafah lil hawadis artinya Allah tidak sama dengan makhluk
5.      Qiyam bin nafsih artinya berdiri dengan sendirinya
6.      Wahdaniyah artinya  esa (satu, tidak banyak) Allah ta`ala pada zatNya,sifatNya serta perbuatanNya.
7.      Qudrah artinya Allah maha kuasa.          
8.      Iradah artinya Allah berkehendak
9.      Ilmu artinya Allah maha mengetahui
10.  Hayah artinya Allah hidup
11.  Sama` artinya Allah maha mendengar
12.  Bashar artinya Allah maha melihat
13.  Kalam artinya Allah berkata-kata
14.  Kaunuhu Qadiran artinya keadaan Allah yang maha kuasa
15.  Kaunuhu Muridan artinya keadaan Allah yang maha berkehendak
16.  Kaunuhu `aliman artinya keadaan Allah yang maha mengetahui.
17.  Kaunuhu Hayyan artinya keadaan Allah yang hidup.
18.  Kaunuhu Sami`an artinya keadaan Allah mendengar
19.  Kaunuhu Bashiran artinya keadaan Allah yang melihat
20.  Kaunuhu Mutakalliman artinya keadaan Allah yang berkata-kata.

2.      Sifat Mustahil ada 20
1.      `adam (tiada)
2.      Hudus (baharu)
3.      Fana (ada penghabisan)
4.      Mumasilaton lil hawadisi (Serupa dengan Mahkluk)
5.      Ihtaju ila mahal au muhdis (perlu kepada tempat dan pencipta)
6.      Ta`addod (berbilang-bilang atau banyak)
7.      `ajzu (lemah)
8.      Ikrah (terpaksa)
9.      Jahel (bodoh)
10.  Mautu (mati)
11.  Shammu (tuli)
12.  `ammu (buta)
13.  Bukam (bisu)
14.  Kaunuhu `ajizan (keadaan Allah yang lemah)
15.  Kaunuhu mukrahan (Keadaan Allah yang dipaksakan)
16.  Kaunuhu jahilan (Keadaan Allah Yang Bodoh)
17.  Kaunuhu mayitan (keadaan Allah yang manyit)
18.  Kaunuhu ashammu (keadaan Allah yang tuli)
19.  Kaunuhu a`ma (keadaan Allah yang buta)
20.  Kaunuhu abkamon (keadaan Allah yang bisu)

3.                  Sifat yang jaiz
Boleh pada hak Allah SWT mengerjakan dan meninggalkan apa yang dikehendaknya.

2.      Beriman kepada malaikat
Bagi umat muslim juga berkewajiban mengimani para malaikat secara mujmal(umum), pengertian beriman kepada para malaikat yaitu meyakini bahwa Allah telah menciptakan para malaikat yang tidak bersifat dengan laki-laki dan perempuan, tidak makan dan minum, tidak tidur, tidak menikah dan mereka merupakan makhluk yang mulia.
Firman Allah dalam surat  at-Tahrim ayat 6 :
 لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Tentang berapa jumlah para malaikat yang pasti maka hanya Allahlah yang mengetauinya. Diantara banyaknya malaikat, yang wajib kita ketahui hanyalah 10 para malaikat yaitu:
1.      Jibril yang bertugas menyampaikan wahyu
2.      Mikail yang bertugas mengurusi rizki makhluk.
3.      Israfil yang bertugas meniup sangkakala.
4.      Izrail yang bertugas mencabut nyawa
5.      Munkar dan
6.      Nakir , keduanya bertugas menanyakan mayat dalam kubur.
7.      Raqib dan
8.      Atid, keduanya bertugas mencatat amal manusia
9.      Malik Zabaniyah yang bertugas menjaga neraka
10.  Ridwan yang bertugas menjaga surga.

3.      Beriman kepada kitab-kitabNya.

Beriman kepada kitab artinya meyakini bahwa segala kitab yang Allah turunkan merupakan kalam Allah yang azaly dan qadim yang berada pada zatNya dan tidak bersuara. Selain itu juga meyakini bahwa seluruh isi kandungan kitab tersebut adalah benar serta meyakini ada terjadi nasakh pada sebagian kitab Allah.
Jumlah kitab yang Allah tutunkan adalah 4 kitab; al-Quran bagi Nabi Muhammad SAW, kitab Injil bagi Nabi Isa as, kitab Taurat bagi Nabi Musa as, dan Zabur bagi Nabi Dawud as. Selain itu Allah juga menurunkan beberapa shuhuf sebanyak 100 shuhuf, 50 diantaranya untuk Nabi Syist, 30 untuk Nabi Idris as, 10 untuk Nabi Ibrahim as, dan 10 untuk Nabi Adam as.
4.      Beriman kepada segala RasulNya.
             Dalam hal beriman kepada RasulNya yang wajib diketahui adalah nama para Nabi secara rinci hanya 25 orang sedangkan selebihnya hanya wajib diimani secara global/mujmal, yaitu meyakini bahwa Allah telah mengutus beberapa Rasul dan Nabi yang lain dan tidak wajib untuk mengetahui nama-nama mereka dan berapa jumlah mereka yang pasti. Jumlah para para Nabi menurut satu riwayat adalah 124.000 para Nabi. Sedangkan Rasul berjumlah 313 Rasul. Nama-mana Nabi yang 25 yang wajib diketahui tersebut yaitu:

1.      Adam as
2.      Idris as
3.      Nuh as
4.      Hud as
5.      Shaleh as
6.      Ibrahim as
7.      Luth as
8.      Ismail as
9.      Ishak as
10.  Ya`qub
11.  Yusuf As
12.  Ayub as
13.  Syu`ib as
14.  Musa As
15.  Harun as
16.  Zulkifli as
17.  Daud as
18.  Sulaiman as
19.  Ilyas as
20.  Ilyasa` as
21.  Yunus As
22.  Zakaria as
23.  Yahya as
24.  Isa as
25.  Muhammad SAW


Diantara 25 Nabi tersebut ada 5 orang yang bergelar “Ulul `Azmi” mereka adalah:

1.      Nabi Muhammad SAW
2.      Nabi Ibrahim AS
3.      Nabi Musa As
4.      Nabi Isa As
5.      Nabi Nuh As


Mengenai Nabi Muhammad ada beberapa hal yang wajib diyakini yaitu:
1.      Nabi Muhammad adalah penutup segala Nabi.
2.      Risalah Nabi meliputi semua masa dan daerah dan semua manusia dan jin; Sabda Rasulullah SAW:
بعثت الى الناس كافة
“saya diutus kepada semua manusia”.(H.R.Imam Bukhary)
3.      Nabi Muhammad adalah penutup dari semua Nabi dan Rasul. Firman Allah surat Saba ayat 28 :

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا
Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan

4.      Nabi Muhammad adalah Nabi yang diutus menjadi rahmat bagi sekalian alam, baik kaum muslim maupun kaum kafir. Firman Allah surat al-Anbiya ayat 107 :
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

5.      Nabi Muhammad adalah makhluk paling mulia diantara semua manusia, malaikat dan jin.
Selanjutnya urutan makhluk yang paling mulia setelah Rasulullah adalah:
1.      Nabi Ibrahim
2.      Nabi Musa
3.      Nabi Isa
4.      Nabi Nuh
5.      Semua para Rasul yang lain
6.      Para Nabi yang bukan Rasul
7.      Para pemimpin malaikat yaitu: Jibril, Mikail, Israfil, dan Malaikat maut.
8.      Khulafaur Rasyidin yaitu Saidina Abu Bakar Shiddiq, Saidina Umar, Saidina Utsman dan Saidina Ali.
9.      Para malaikat yang lain
10.  Ketinggalan dari 10 shahabat yang telah dijanjikan masuk surga yaitu :Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdur Rahman bin Auf, Sa`adbin Abi Waqash, Sa`id bin Zaid, dan Abu Ubadah Amir bin Jarrah.
11.  Para shahabat yang mengikuti perang Badar yang berjumlah 313 orang.
12.  Para shahabat yang mengikuti perang Uhud yang berjumlah ± 1.000 orang.
13.  Para shahabat yang ikut bai`atur ridwan yang berjumlah 1.400 orang
14.  Para shahabat yang lain.

6.      Wajib meyakini bahwa Rasulullah pernah isra` dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha dan mi`raj ke Siratul Muntaha`.
7.      Wajib menghindari membicarakan masalah permusuhan sesama sahabat kecuali untuk menerangkan kebenaran dan bagaimana kaum muslimin menyikapinya.
8.      Wajib meyakini bahwa para shahabat itu semuanya adil.

Selain itu juga wajib meyakini adanya para aulia dan karamah mereka; firman Allah surat Yunus ayat 62 :
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.  

Dan juga wajib meyakini bahwa Imam-imam dalam agama semuanya adalah orang-orang adil. Mereka terbagi kedalam tiga golongan:
1.      Golongan yang menekuni bidang fiqh, yang masyhur dari kalangan mereka antara lain Imam Hanafi, Imam Malik, Imam SYafii dan Imam Hanbali.
2.      Golongan yang menekuni bidang ushuluddin seperti Imam Asy`ary dan Imam al-Maturidy.
3.      Golongan yang menekuni bidang tasawof seperti Imam Abu Yazid al-Bustamy, Imam Junaid al-Baghdady, Imam Ghazali, Syeikh Abdul Qadir Jailany dll.

Wajib juga mengetahui sifat-sifat yang wajib bagi Rasul beserta lawannya serta sifat yang jaiz/bolehg bagi Rasul yaitu:
a.      Shiddiq     artinya adalah mengatakan yang sebenarnya lawannya kizb/berdusta.
b.      Amanah artinya terpelihara diri para Nabi dari melakukan perbuatan maksiat lawannya khianat
c.       Tabligh artinya memberitakan kepada umat apa saja yang diperintahkan untuk disampaikan kepada umat lawannya kitman/menyembunyikan.
d.      Fathanah artinya sangat jenius dan fasheh lidah lawannya baladah/bodoh.

Yang jaiz (boleh) pada mereka itu Rasul adalah apa saja yang tidak membawaki  kepada kurang martabat/kedudukan mereka, seperti makan, minum dan sebagainya.
5.      Beriman kepada hari akhirat.
Yaitu meyakini adanya hari kiamat dan segala hal yang terjadi pada hari kiamat seperti soal munkar nakir, nikmat dan azab kubur, pembalasan amal, kebangkitan, perhitungan amal, timbangan amal, shirath/titian, surga, neraka, syafaat Nabi Muhammad SAW dll.

6.      Beriman kepada qadar baik dan buruk.
Maksud dari beriman kepada untung baik dan untung buruk adalah menyakini bahwasanya Allah SWT menciptakan segala perbuatan baik dan buruk sebelum diciptankan mahkluk. Dan menyakini segala sesuatu di bumi atau di langit itu dengan Qudrah dan iradah Allah SWT semata. Yakin disini tidak mesti mengetahui dalil.
[B]


Sumber:
1.      Ihya Ulumuddin, Cet. Dar Kutun Imliyah
2.      Tanwir Qulub, Cet. Al-Hidayah
3.      Kifayatul Awam, Cet. Dar Hidayah




No comments:

Post a Comment