Translate

Monday, May 21, 2018

Kelebihan Bulan Ramadhan


Beberapa kelebihan bulan Ramadhan.
Oleh : Abu MUDI H. Hasanoel Bashry HG.
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله المنفرد بالإيجاد. والصلاة والسلام على سيدنا محمد أفضل العباد. وعلى آله وأصحابه أولى البهجة والرشاد. (وبعد)
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang kelebihannya tidak ada yang meragukannya, semua umat muslim mengetahui bahwa bulan Ramadhan yang merupakan penghulu dari segala bulan adalah satu bulan yang sangat istimewa bagi umat muslim. Ada beberapa hal yang menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan yang lebih dan istimewa antara lain:
1.       Bulan diturunkannya al-Quran dan kitab-kitab lain.
Firman Alah dalam surat Al-Baqarah ayat 185:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ   فَلْيَصُمْه
Maksudnya : "Bulan ramadhan, bulan yang diturunkan padanya Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara haq dan batil), barang siapa antara kamu yang hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah dia berpuasa pada bulan itu.” [Al-Baqarah : 185]
Maksud dari diturunkan al-Quran dalam bulan Ramadhan adalah diturunkan secara menyeluruh ke satu tempat di langit dunia yang dinamakan Baitul Izzah kemudian diturunkan kepada Rasulullah secara berangsur-angsur berdasarkan peristiwa yang sesuai dengan masing-masing ayat Al-Quran.[1]
Bahkan bukan hanya al-Quran yang saja yang Allah turunkan dalam bulan Ramadhan, kitab suci lain dan shuhuf para Nabi-Nabi lain juga Allah turunkan dalam bulan Ramadhan. Kitab Taurat diturunkan pada enam Ramadhan, Injil diturunkan pada 13 Ramadhan, Zabur Allah turunkan pada 28 Ramadhan, dan Shuhuuf Nabi Ibrahim as Allah turunkan pada awal Ramadhan.[2]
2.       Bulan yang padanya ada Lailatul Qadar.
Diantara malam Ramadhan ada satu malam yang dinamakan dengan Lailatul Qadar. Kelebihan malam ini adalah amalan pada malam ini lebih utama dari pada amalan seribu bulan. Pada malam tersebut para malaikat turun membawa rahmaNya. Allah berfirman dalan surat al-Qadar:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ.تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ.سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”

Tentang kapan yang pasti datangnya Lailatul Qadar, terjadi khilaf diantara para ulama, ada yang berpendapat Lailatul Qadar selalu datang pada waktu yang sama dalam tiap tahun, ada pula yang berpendapat berbeda-beda pada setiap tahunnya tergantung hari pertama memasuki Ramadhan.

3.       Bulan diwajibkannya ibadah puasa.
Ibadah puasa merupakan satu ibadah yang sangat istimewa. Imam Ghazali mengtaakan bahwa puasa adalah ¼ dari pada iman. Hal ini berdasarkan pemahaman dari dua hadits Nabi SAW;[3]
الصوم نصف الصبر (رواه الترمذي)
“puasa adalah setengah dari kesabaran”
الصبر نفص الايمان(رواه البيهقى)
“sabar adalah setengah dari keimanan”.
Hal lain yang menunjuki kelebihan bulan Ramadhan adalah bahwa di akhirat kelak bau mulut orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan akan Allah balas dengan bau kasturi.
 Dalam satu hadits Rasulullah bersabda:
لخلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك
“sungguh bau mulut orang berpuasa lebih wangi dari pada bau kasturi”(HR. Bukhary Muslim) [4]

4.       Dibukakan semua pintu surga.
5.       Ditutup semua pintu neraka.
6.         Diikat semua syaithan.
Rasulullah bersabda dalam satu hadits shaheh riwayat Imam Bukhari dan Muslim:
إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة وغلقت أبواب النار وصفدت الشياطين
Apabila datang Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.”
Tentang bagaimana pemahaman hadis ini Imam Jalaluddin As Sayuthy dalam kitab beliau Ad Dibaj `ala syarah Muslim mengurainya dengan panjang lebar. Beliau menyebutkan bahwa : menurut Qadhy maksud ‘’dibelenggu setan’’ ada beberapa kemungkinan :
1.       Makna hakiki yaitu setan dalam bulan puasa dibelenggu secara hakiki.
2.        Makna majazi, ada beberapa kemungkian yang menjadi maksud dari hadis ini berdasarkan penafsiran ‘’setan terbelenggu’’ secara majazi: yaitu isyarah kepada banyaknya rahmat Allah, pengampunan, selama bulan ramadhan yang Allah limpahkan kepada hambaNya serta kemampuan setan untuk menggoda manusia selama Ramadhan pun berkurang, sehingga disamakan dengan keadaan setan yang terbelenggu. Maka maksud ‘’setan terbelenggu’’ adalah terbelenggu pada sebagian hal dan sebagian manusia.

Menurut Qadhy juga ada kemungkinan bahwa yang dimaksud dengan dibukakan pintu surga adalah kesempatan beribadah yang Allah berikan pada bulan Ramadhan yang tidak diperdapatkan dalam bulan lain, seperti puasa, qiyamul lail, shadaqah, membaca Al Quran serta menahan diri dari keburukan. Ini semua adalah menjadi sebab bagi dibukakan pintu surga dan ditutup pintu neraka . maka ‘’dibelenggu setan’’ adalah ungkapan sebagai kiasan dari keadaan manusia selalu beribadah, membaca Alquran dan berzikir serta yang menahan diri dari nafsu yang berujung pada tertutupnya pintu neraka dan setan tak mampu menggoda manusia.

Imam Qurtuby menerangkan bahwa ‘’dibelenggu setan’’ kemungkian juga dimaksudkan maka hakiki, hal ini tentu menimbulkan pertanyaan, kalau setan dibelenggu, mengapa banyak kemaksiatan yang terjadi dalam bulan Ramadhan.  Ada beberapa jawaban dalam hal ini:

1.       Setan hanya terbelenggu untuk orang-orang yang benar-benar berpuasa, menjaga adab serta syarat puasa. Adapun orang yang tidak menjaga puasanya maka baginya setan tidak terbelenggu.
2.       Kalaupun kita maksudkan bahwa setan terbelunggu untuk seluruh orang yang berpuasa, maka hal ini tidaklah melazimi kepada tidak terjadi kemaksiatan, karena penyebab kemaksiatan bukan hanya setan, tetapi juga nafsu, dan setan insi (manusia yang mengajak kepada kemaksiatan)
3.       Yang dibelenggu hanya sebagian setan, yaitu setan marid, sebagaimana datang dalam riwayat yang lain 
صفدت مردة الشياطين
, maka hal ini berakibat kepada menurunnya kemaksiatan dalam bulan Ramadhan.[5]

Imam Al Halimy mengatakan kemungkian setan yang dibelenggu adalah setan yang mencuri berita ghaib dari langit, semenjak diturunkan Al Quran mereka tidak dapat lagi mencuri berita ghaib dari langit, ketika bulan Ramadhan tiba mereka diikat sebagai penambah pemeliharaan untuk manusia.[6]

7.    Dilipat gandakan balasan semua amalan.
8.    Diampunkan dosa-dosa yang telah lalu.
Banyak hadits Rasulullah SAW yang menerangkan pengampunan dosa di bulan Ramadhan bagi hambaNya yang menjalankan ibadah puasa, diantaranya hadits Rasulullah SAW:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena keimanan dan ikhlash akan diampunkan baginya dosa yang telah terdahulu”.
9.       Pada awal malam Ramadhan Allah memandang umat Nabi Muhammad dengan pandangan RahmatNya.
10.   Pada bulan Ramadhan Allah perintahkan kepada para malaikat supaya meminta ampun untuk umat Nabi Muhammad SAW.
[B]






















[1] Imam Fakhrur Razi, Tafsir Mafatihul Ghaib jilid 5 hal 91 Cet. Dar Fikr
[2] Syeikh Usman bin Hasan al-Khaubawiyyi, Durratun Nashihin hal 7 Cet. Dar Ihya Kutub Arabiyah tahun 1986
[3] Imam Ghazaly, Ihya Ulumiddin dipinggir syarahnya Ittihaf Sadatil Muttaqin jilid 4 hal 172 Cet. Dar Fikr
[4] Syeikh Usman bin Hasan al-Khaubawiyyi, Durratun Nashihin hal 11 Cet. Dar Ihya Kutub Arabiyah tahun 1986
[5] Jalaluddin As Sayuhty, Ad Dibaj `ala Shaheh Muslim.
[6] Jalaluddin As Sayuhty, Tanwirul Hawalik syarah Muwatha`. Syarah `ala Sunan Nasai

No comments:

Post a Comment