Beberapa
kelebihan bulan Ramadhan.
Oleh : Abu MUDI H. Hasanoel
Bashry HG.
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله المنفرد بالإيجاد. والصلاة
والسلام على سيدنا محمد أفضل العباد. وعلى آله وأصحابه أولى البهجة والرشاد.
(وبعد)
Bulan Ramadhan
merupakan bulan yang kelebihannya tidak ada yang meragukannya, semua umat
muslim mengetahui bahwa bulan Ramadhan yang merupakan penghulu dari segala
bulan adalah satu bulan yang sangat istimewa bagi umat muslim. Ada beberapa hal
yang menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan yang lebih dan istimewa antara
lain:
1. Bulan diturunkannya al-Quran dan kitab-kitab lain.
Firman
Alah dalam surat Al-Baqarah ayat 185:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ
مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْه
Maksudnya
: "Bulan ramadhan, bulan yang diturunkan padanya Al-Quran sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara haq dan batil), barang siapa antara kamu yang hadir (di negeri
tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah dia berpuasa pada bulan itu.”
[Al-Baqarah : 185]
Maksud
dari diturunkan al-Quran dalam bulan Ramadhan adalah diturunkan secara
menyeluruh ke satu tempat di langit dunia yang dinamakan Baitul Izzah kemudian
diturunkan kepada Rasulullah secara berangsur-angsur berdasarkan peristiwa yang
sesuai dengan masing-masing ayat Al-Quran.[1]
Bahkan
bukan hanya al-Quran yang saja yang Allah turunkan dalam bulan Ramadhan, kitab
suci lain dan shuhuf para Nabi-Nabi lain juga Allah turunkan dalam bulan
Ramadhan. Kitab Taurat diturunkan pada enam Ramadhan, Injil diturunkan pada 13
Ramadhan, Zabur Allah turunkan pada 28 Ramadhan, dan Shuhuuf Nabi Ibrahim as
Allah turunkan pada awal Ramadhan.[2]
2. Bulan yang padanya ada Lailatul Qadar.
Diantara
malam Ramadhan ada satu malam yang dinamakan dengan Lailatul Qadar. Kelebihan
malam ini adalah amalan pada malam ini lebih utama dari pada amalan seribu
bulan. Pada malam tersebut para malaikat turun membawa rahmaNya. Allah
berfirman dalan surat al-Qadar:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ
شَهْرٍ.تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا
بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ.سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turun
malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur
segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”
Tentang kapan yang pasti
datangnya Lailatul Qadar, terjadi khilaf diantara para ulama, ada yang
berpendapat Lailatul Qadar selalu datang pada waktu yang sama dalam tiap tahun,
ada pula yang berpendapat berbeda-beda pada setiap tahunnya tergantung hari
pertama memasuki Ramadhan.
3. Bulan diwajibkannya ibadah puasa.
Ibadah puasa merupakan satu ibadah yang
sangat istimewa. Imam Ghazali mengtaakan bahwa puasa adalah ¼ dari pada iman.
Hal ini berdasarkan pemahaman dari dua hadits Nabi SAW;[3]
الصوم نصف الصبر
(رواه الترمذي)
“puasa
adalah setengah dari kesabaran”
الصبر نفص
الايمان(رواه البيهقى)
“sabar adalah setengah dari
keimanan”.
Hal lain yang menunjuki kelebihan bulan
Ramadhan adalah bahwa di akhirat kelak bau mulut orang-orang yang berpuasa di
bulan Ramadhan akan Allah balas dengan bau kasturi.
Dalam satu hadits
Rasulullah bersabda:
لخلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك
4. Dibukakan semua pintu surga.
5. Ditutup semua pintu neraka.
6.
Diikat semua
syaithan.
Rasulullah
bersabda dalam satu hadits shaheh riwayat Imam Bukhari dan Muslim:
إذا جاء رمضان فتحت أبواب الجنة وغلقت أبواب النار
وصفدت الشياطين
“Apabila datang Ramadhan,
pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.”
Tentang bagaimana
pemahaman hadis ini Imam Jalaluddin As Sayuthy dalam kitab beliau Ad Dibaj `ala
syarah Muslim mengurainya dengan panjang lebar. Beliau menyebutkan bahwa :
menurut Qadhy maksud ‘’dibelenggu setan’’ ada beberapa kemungkinan :
1.
Makna hakiki
yaitu setan dalam bulan puasa dibelenggu secara hakiki.
2.
Makna majazi, ada beberapa kemungkian yang
menjadi maksud dari hadis ini berdasarkan penafsiran ‘’setan terbelenggu’’
secara majazi: yaitu isyarah kepada banyaknya rahmat Allah, pengampunan, selama
bulan ramadhan yang Allah limpahkan kepada hambaNya serta kemampuan setan untuk
menggoda manusia selama Ramadhan pun berkurang, sehingga disamakan dengan
keadaan setan yang terbelenggu. Maka maksud ‘’setan terbelenggu’’ adalah
terbelenggu pada sebagian hal dan sebagian manusia.
Menurut Qadhy juga ada
kemungkinan bahwa yang dimaksud dengan dibukakan pintu surga adalah kesempatan
beribadah yang Allah berikan pada bulan Ramadhan yang tidak diperdapatkan dalam
bulan lain, seperti puasa, qiyamul lail, shadaqah, membaca Al Quran serta
menahan diri dari keburukan. Ini semua adalah menjadi sebab bagi dibukakan
pintu surga dan ditutup pintu neraka . maka ‘’dibelenggu setan’’ adalah
ungkapan sebagai kiasan dari keadaan manusia selalu beribadah, membaca Alquran
dan berzikir serta yang menahan diri dari nafsu yang berujung pada tertutupnya pintu
neraka dan setan tak mampu menggoda manusia.
Imam Qurtuby menerangkan
bahwa ‘’dibelenggu setan’’ kemungkian juga dimaksudkan maka hakiki, hal
ini tentu menimbulkan pertanyaan, kalau setan dibelenggu, mengapa banyak
kemaksiatan yang terjadi dalam bulan Ramadhan.
Ada beberapa jawaban dalam hal ini:
1.
Setan hanya terbelenggu untuk orang-orang yang benar-benar berpuasa,
menjaga adab serta syarat puasa. Adapun orang yang tidak menjaga puasanya maka
baginya setan tidak terbelenggu.
2.
Kalaupun kita maksudkan bahwa setan terbelunggu untuk seluruh orang yang
berpuasa, maka hal ini tidaklah melazimi kepada tidak terjadi kemaksiatan,
karena penyebab kemaksiatan bukan hanya setan, tetapi juga nafsu, dan setan
insi (manusia yang mengajak kepada kemaksiatan)
3.
Yang dibelenggu hanya sebagian setan, yaitu setan marid, sebagaimana datang dalam riwayat yang
lain
صفدت مردة الشياطين
, maka hal ini berakibat
kepada menurunnya kemaksiatan dalam bulan Ramadhan.[5]
Imam
Al Halimy mengatakan kemungkian setan yang dibelenggu adalah setan yang mencuri
berita ghaib dari langit, semenjak diturunkan Al Quran mereka tidak dapat lagi
mencuri berita ghaib dari langit, ketika bulan Ramadhan tiba mereka diikat
sebagai penambah pemeliharaan untuk manusia.[6]
7. Dilipat gandakan balasan semua amalan.
8. Diampunkan dosa-dosa yang telah lalu.
Banyak
hadits Rasulullah SAW yang menerangkan pengampunan dosa di bulan Ramadhan bagi
hambaNya yang menjalankan ibadah puasa, diantaranya hadits Rasulullah SAW:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ
لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena keimanan dan ikhlash akan
diampunkan baginya dosa yang telah terdahulu”.
9. Pada awal malam Ramadhan Allah memandang umat Nabi
Muhammad dengan pandangan RahmatNya.
10. Pada bulan Ramadhan Allah perintahkan kepada para
malaikat supaya meminta ampun untuk umat Nabi Muhammad SAW.
[B]
[1]
Imam Fakhrur Razi, Tafsir Mafatihul
Ghaib jilid 5 hal 91 Cet. Dar Fikr
[2]
Syeikh Usman bin Hasan
al-Khaubawiyyi, Durratun Nashihin hal 7 Cet. Dar Ihya Kutub Arabiyah tahun 1986
[3]
Imam Ghazaly, Ihya Ulumiddin
dipinggir syarahnya Ittihaf Sadatil Muttaqin jilid 4 hal 172 Cet. Dar Fikr
[4]
Syeikh Usman bin Hasan
al-Khaubawiyyi, Durratun Nashihin hal 11 Cet. Dar Ihya Kutub Arabiyah tahun
1986
[5]
Jalaluddin As Sayuhty, Ad Dibaj `ala Shaheh Muslim.
[6]
Jalaluddin As Sayuhty, Tanwirul Hawalik syarah Muwatha`. Syarah `ala Sunan
Nasai
No comments:
Post a Comment